Friday, March 23, 2007

Phnom Penh

Royal Palace dari depan.


Perjalanan kali ini ke Cambodia tepatnya ke kota Phnom Penh ibu kota Cambodia, kota yang cukup bagus tapi masih perlu dilakukan beberapa polesan supaya kotanya terlihat lebih indah. Tidak ada pengalaman yang menarik kecuali bertemu dengan beberapa orang di Cambodia Petrolieum National Autority, menghabisakan tiga hari bersama mereka berdiskusi tentang geology dan geophisict.

Orang Cambodia mirip dengan orang kita, selalu menghormati setiap tamu yang berkunjung ketempatnya, termasuk soal makanan, mereka berusaha mencarikan makanan yang baik dan halal buat saya, berusaha men service tamunya dengan baik.

Salah satu yang menurut saya sangatlah unik di negeri ini adalah mata uang, karena ada dua mata uang yang berlaku disini, pertama Riel mata uang resmi Cambodia dan yang ke dua US dollar, bila kita makan di restoran sudah tentu di bon yang kita terima ada dua mata uang yang ditulis, mau bayar pake US atau Riel ..

Saturday, March 17, 2007

Kacapi Suling


Lagi termenung dipingiran mesjid, siang yang tidak begitu panas dengan angin bertiup sepoy-sepoy tiba-tiba terkejut mendengar alunan kecapi suling dari sebuah hand phone dari bapak yang duduk dibelakangku, tidak lama hanya beberapa saat alunan itu terdengar tapi alunannya terus berulang ulang. Alunan yang singkat tapi mampu membawa hayalan saya ke tatar sunda, tiba-tiba teringat sawah yang hijau dan pak tani yang sibuk mengendalikan kerbaunya, sungai yang jernih, wangi rumput dipagi hari, embun yang membasahi daun dipohon depan rumah.

Entah kapan terakhir pemandangan tersebut pernah saya saksikan, tapi yang pasti alunan itu bisa membuat saya mengingat kembali masa kecil saya dikampung, masa yang sekarang sudah berubah. Inget kampung, inget tempat dulu bermain ...

Monday, March 12, 2007

Bibin sakit ...


Bibin gaya dan moto sendiri pake Photo Booth nya MacBook.


Sudah dua minggu ini tangan dan mata puasa buka blog ini ntah kenapa bahkan flickr pun udah lama ngak submit foto, ntah kenapa dikantor pun kurang semangat pinginnya jalan-jalan terus :)
Sebenernya udah dua minggu Bibin terserang panas dan batuk yang tidak berhenti-henti, ke clinic dan rumah sakit sudah bolak-balik tapi tetep panasnya ngak turun-turun, walau badan panas Bibin tetep ngak bisa dilarang untuk tidak sekolah, lagi semangat sekolah kali ...

Hari sabtu kemaren panasnya semakin memuncak, panas badan Bibin mencapai 41 derajat, kita panik bawa bibin ke RS, akhirnya masuk UGD untuk beberapa jam, Bibin diterapi agar panas badannya turun, setelah makan obat dari dokter, seluruh pakaian Bibin dibuka lalu kepala, ketiak dan bagian selangkangannya di kompres dengan air, seluruh badan Bibin pun dilap dengan air, susternya bilang kalo anak panas cara ngompresnya begini, jangan hanya dibagian kepala saja.

Saya dipanggil dokter, dia bilang alangkah baiknya kalo Bibin di rawat di RS supaya kesehataanya bisa dipantau, tapi dia juga masih menawarkan untuk tetep dirawat dirumah saja, asalkan kalo panasnya naik lagi segera dilakukan terapi seperti diatas. Terang saja saya pilih option ke dua, daripada Bibin dirawat di RS meninggan dirumah saja dirawat sendiri, belum lagi kalo neneknya Bibin tau wah bisa buat panik orang rumah di Bandung sama Malang.

Alhamdulillah, setelah pulang dari UGD, Bibin mau minum obat yang seabreg itu, malamnya dia tidur nyeyak dan keluar keringat banyak, sudah tiga baju Bibin di ganti istri saya karena basak kuyup. Sekarang sudah mulai bisa lari-lari lagi dan main seperti biasanya.