Friday, December 16, 2005

Jangan Salah Mengambil Teman

Ada pepatah jangan pilih-pilih teman, ternyata tidak semua teman dapat kita pilih, terutama bila kita tidak tahu dan tidak siap untuk berteman dengan yang kita pilih, untung bila teman kita bisa membawa kita kejalan yang baik dan di ridhoi oleh Alloh tapi akan sangat rugi bila teman tersebut justru membimbing kita kejalan yang salah ..
dibawah ini ada kutipan dari Pimpinan Pusat Persatuan Islam :
Manusia diciptakan Allah sebagai makhluq yang tidak dapat hidup sendiri, dia membutuhkan makhluk lain untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, untuk mengmbil keputusan, ia akan selalu memerlukan teman; teman hidup, teman berbicara, teman berfikir, teman bersiyasah, teman berjuang, dan teman dalam kasab. Pada dasarnya kita bebas memilih teman-teman itu, apapun tingkat sosialnya; miskin, kaya, pejabat, rakyat. Namun kita tidak bisa bebas memilih teman dari tingkah laku, kebiasaan dan akhlaqnya. Islam melarang umatnya untuk bergaul dengan orang-orang kafir, musyrik, munafiq, zhalim, orang-orang jahat, yahudi, kristen dan syetan. Teman pergaulan itu akan mempengaruhi corak kehidupan kita, bahkan sedikit banyak akan mengikuti kebiasaan-kebiasaannya. Penghormatan, simpati, ketertarikan, dan keterkaitan kepada teman adalah suatu proses awal untuk meniru dan mengikuti kebiasaannya.
Rasulullah saw memberi perumpamaan, "Perumpamaan teman yang sholih dengan teman yang jahat seumpama penjual minyak misk dan peniup kir (pandai besi); Bila engkau bergaul dengan penjual minyak wangi nantinya engkau akan diberi, atau tertarik untuk membeli darinya, atau sekurang-kurangnya engkau akan mencium bau yang harum. Dan bila engkau bergaul dengan tukang pandai besi mungkin bajumu akan terbakar atau engkau akan mencium asap yang jelek." (HR. Bukhariy)
Persahabatan itu akan mencuri tabi'at, Al-Mushohabatu tasriqu th-thobiy'ah. Apabila kita ingin mengetahui tabi'at dan kebiasaan seseorang jangan ditanya nasabnya tetapi lihatlah qorin-nya (temannya); dengan siapa dia hidup, apa kebiasaan temannya. Contoh yang paling berpengaruh adalah bahasa, sebab ia harus berkomunikasi dengan temannya. Tidak mungkin ia akan bisa tahan hidup di tempat yang tidak dimengerti bahasanya. Apabila ingin mensholehkan akhlak kita, maka harus bergaul dengan orang-orang sholeh. Perhatikan pula anak-anak kita, dengan siapa mereka berteman.
Allah menggambarkan nasib orang yang memusuhi ulama dan menjauhi orang-orang yang shaleh kelak di akhirat, "Dan (ingatlah) hari (ketika itu) orang yang zhalim menggigit dua tangannya seraya berkata : Aduhai kiranya dulu aku mengambil jalan bersama-sama Rasul. "Wah celaka besar aku, Seandainya aku (dulu) tidak menjadikan si fulan itu teman akrabku"(QS Al Furqon : 27-28). Ia menjadikan orang kafir, dan syetan sebagai khalilnya.
Pada (QS 4 : 69).Allah menggambarkan keni'matan hidup berteman dengan orang-orang yang baik, "Dan siapa yang menta'ati Allah dan Rasul-Nya, mereka itu akan sama-sama dengan orang-orang yang dianugrahi ni'mat oleh Allah. Yaitu : "para nabi, shidiyqiyn, para syuhada, serta orang-orang yang sholeh. Dan mereka itulah teman sebaik-baiknya."

0 Comments:

Post a Comment

<< Home